KOPI LUWAK BIOFERMENTASI

Jumat, 11 September 2009

Belum Ada Judul





Senja di pantai diiringi debur ombak
kicau burung camar bagai simphoni yang merdu
kaki-kaki kecil kita melangkah perlahan
menikmati hangatnya pasir,
disatu titik waktu ku genggam erat jemari tanganmu
untuk mengalirkan hangat gelora cintaku
yang tak pernah mampu kukendalikan,
kurasakan tanganmu gemetar,
ku tatap matamu
disana kulihat bening air mata
yang tak pernah kutahu maknanya,
setiap aku tanyakan padamu
kau hanya menggelengkan kepala, membisu
aku tak pernah bisa membaca isi hatimu
jiwaku melayang entah kemana
yang ku tahu disana selalu ada deburan ombak jiwaku

aku berlari, berlari, dan berlari
semakin kencang aku berlari menembus waktu berdebu
air matamu menerpa wajahku
dan membutakan jiwaku

aku berlari, berlari, dan berlari
hingga titik waktu yang terus berputar
sinar jingga luruh di barat
malam menggantikan senja
ku lihat ada rembulan disana
sinarnya memangku peri kecil.


Panjer, 30-04-1985 pkl. 01.23 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan sampaikan komentar Anda, sepanjang tidak berbau SARA.